Halaman

Senin, 25 Februari 2013

Ketegaran Seorang Wanita

Tuhanku...
Aku berdo'a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu

Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah

Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya

Tuhanku...
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna

Tuhanku...
Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku

Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana, mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
"Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna."

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan

Amin....


Allah yang Maha Pemurah...

Terima kasih Engkau telah menciptakan dia
dan mempertemukan saya dengannya.

Terima kasih untuk saat - saat indah
yang dapat kami nikmati bersama.

Terima kasih untuk setiap pertemuan
yang dapat kami lalui bersama.

Saya datang bersujud dihadapanMU...

Sucikan hati saya ya Allah, sehingga dapat melaksanakan kehendak dan rencanaMU dalam hidup saya.

Ya Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya, janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya...
janganlah biarkan saya, melabuhkan hati saya dihatinya..
kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya dan jauhkan dia dari relung hati saya...

Gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam didada ini dengan kasih dari dan padaMU yang tulus, murni...
dan tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai sahabat.

Tetapi jika Engkau ciptakan dia untuk saya...
ya Allah tolong satukan hati kami...
bantulah saya untuk mencintai, mengerti dan menerima dia seutuhnya...
berikan saya kesabaran, ketekunan dan kesungguhan untuk memenangkan hatinya...

Ridhoi dia, agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya
sebagaimana telah Engkau ciptakan...

Yakinkanlah dia bahwa saya sungguh - sungguh mencintai dan rela membagi suka dan duka saya dengan dia...

Ya Allah Maha Pengasih, dengarkanlah doa saya ini...
lepaskanlah saya dari keraguan ini menurut kasih dan kehendakMU...

Allah yang Maha kekal, saya mengerti bahwa Engkau senantiasa memberikan yang terbaik untuk saya...
luka dan keraguan yang saya alami, pasti ada hikmahnya.

Pergumulan ini mengajarkan saya untuk hidup makin dekat kepadaMU untuk lebih peka terhadap suaraMU yang membimbing saya menuju terangMU...

Ajarkan saya untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau tentukan....

Jadikanlah kehendakMU dan bukan kehendak saya yang menjadi dalam setiap bagian hidup saya...

Ya Allah, semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan permohonanku.

Amien.




Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi
Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya
Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....
Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini
Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini
----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------
Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh
Amin... Ya Rabbal 'Alamin




Robb,...
Aku datang pada Mu dengan penuh kepasrahan
Ketika dihadapkan kepada pilihan terberat

Robb,...
Beri ketetapan hati untukku
Hati yang terbaik yang sama-sama kita lihat
Hati yang bukan saja menyejukkan dalam pandanganku
Tapi hati yang telah kau lihat sampai menembus relung kalbunya...

Alloh yang Maha Kuasa,
Maha melihat masa depan,
Maha mengetahui yang akan terjadi
Engkau jua yang mengetahui keinginan terdalam hatiku

Ya Alloh,...
Jika mendambanya adalah kesalahan
dan merindunya adalah kekeliruan
Tolong jangan biarkan hati ini terbuai dalam keindahan fatamorgana semu...

Jika kesempurnaannya bukan untukku...
Tolong bawa jauh dari relung hati...
Hapuskan khayalan keindahan tentangnya
dan jangan biarkan aku terlena dalam keindahannya...
Gantikan aku dengan kesempurnaan yang sebenarnya untuk dia

Tapi Tuhan,...
Jika kesempurnaanku adalah bersamanya
Beri aku kekuatan menentukan pilihan
Beri aku kesabaran dalam menjalani proses menggapainya
Jika dia memang untukku...
Jangan biarkan aku menyerah & terpuruk dalam belenggu masa lalu............

Smoga kau ridhoi kami untuk bersatu
Mengarungi sisa umur...
Menapaki jalan kearah Mu...
Dan melukis keindahan untuk dunia dan akhirat kami...

Tolong beri kesabaran yang penuh...
dalam melalui detik-detik waktu yang berjalan...

Amien......

Doa ini untuk seseorang yang telah mengingatkan tentang kekuasaan-Nya, menjadikan aku kembali merindukan cinta-Nya. Terimakasih atas semua yg pernah kita lalui.....
Smoga Allah slalu membimbing & membahagiakan mu... Amien

Ketegaran Seorang Wanita

Tuhanku...
Aku berdo'a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu

Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah

Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya

Tuhanku...
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna

Tuhanku...
Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku

Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana, mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
"Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna."

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan

Amin....


Allah yang Maha Pemurah...

Terima kasih Engkau telah menciptakan dia
dan mempertemukan saya dengannya.

Terima kasih untuk saat - saat indah
yang dapat kami nikmati bersama.

Terima kasih untuk setiap pertemuan
yang dapat kami lalui bersama.

Saya datang bersujud dihadapanMU...

Sucikan hati saya ya Allah, sehingga dapat melaksanakan kehendak dan rencanaMU dalam hidup saya.

Ya Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya, janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya...
janganlah biarkan saya, melabuhkan hati saya dihatinya..
kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya dan jauhkan dia dari relung hati saya...

Gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam didada ini dengan kasih dari dan padaMU yang tulus, murni...
dan tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai sahabat.

Tetapi jika Engkau ciptakan dia untuk saya...
ya Allah tolong satukan hati kami...
bantulah saya untuk mencintai, mengerti dan menerima dia seutuhnya...
berikan saya kesabaran, ketekunan dan kesungguhan untuk memenangkan hatinya...

Ridhoi dia, agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya
sebagaimana telah Engkau ciptakan...

Yakinkanlah dia bahwa saya sungguh - sungguh mencintai dan rela membagi suka dan duka saya dengan dia...

Ya Allah Maha Pengasih, dengarkanlah doa saya ini...
lepaskanlah saya dari keraguan ini menurut kasih dan kehendakMU...

Allah yang Maha kekal, saya mengerti bahwa Engkau senantiasa memberikan yang terbaik untuk saya...
luka dan keraguan yang saya alami, pasti ada hikmahnya.

Pergumulan ini mengajarkan saya untuk hidup makin dekat kepadaMU untuk lebih peka terhadap suaraMU yang membimbing saya menuju terangMU...

Ajarkan saya untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau tentukan....

Jadikanlah kehendakMU dan bukan kehendak saya yang menjadi dalam setiap bagian hidup saya...

Ya Allah, semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan permohonanku.

Amien.




Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi
Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya
Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....
Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini
Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini
----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------
Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh
Amin... Ya Rabbal 'Alamin




Robb,...
Aku datang pada Mu dengan penuh kepasrahan
Ketika dihadapkan kepada pilihan terberat

Robb,...
Beri ketetapan hati untukku
Hati yang terbaik yang sama-sama kita lihat
Hati yang bukan saja menyejukkan dalam pandanganku
Tapi hati yang telah kau lihat sampai menembus relung kalbunya...

Alloh yang Maha Kuasa,
Maha melihat masa depan,
Maha mengetahui yang akan terjadi
Engkau jua yang mengetahui keinginan terdalam hatiku

Ya Alloh,...
Jika mendambanya adalah kesalahan
dan merindunya adalah kekeliruan
Tolong jangan biarkan hati ini terbuai dalam keindahan fatamorgana semu...

Jika kesempurnaannya bukan untukku...
Tolong bawa jauh dari relung hati...
Hapuskan khayalan keindahan tentangnya
dan jangan biarkan aku terlena dalam keindahannya...
Gantikan aku dengan kesempurnaan yang sebenarnya untuk dia

Tapi Tuhan,...
Jika kesempurnaanku adalah bersamanya
Beri aku kekuatan menentukan pilihan
Beri aku kesabaran dalam menjalani proses menggapainya
Jika dia memang untukku...
Jangan biarkan aku menyerah & terpuruk dalam belenggu masa lalu............

Smoga kau ridhoi kami untuk bersatu
Mengarungi sisa umur...
Menapaki jalan kearah Mu...
Dan melukis keindahan untuk dunia dan akhirat kami...

Tolong beri kesabaran yang penuh...
dalam melalui detik-detik waktu yang berjalan...

Amien......

Doa ini untuk seseorang yang telah mengingatkan tentang kekuasaan-Nya, menjadikan aku kembali merindukan cinta-Nya. Terimakasih atas semua yg pernah kita lalui.....
Smoga Allah slalu membimbing & membahagiakan mu... Amien

Ketegaran Seorang Wanita

Tuhanku...
Aku berdo'a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu

Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah

Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya

Tuhanku...
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna

Tuhanku...
Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku

Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana, mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
"Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna."

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan

Amin....


Allah yang Maha Pemurah...

Terima kasih Engkau telah menciptakan dia
dan mempertemukan saya dengannya.

Terima kasih untuk saat - saat indah
yang dapat kami nikmati bersama.

Terima kasih untuk setiap pertemuan
yang dapat kami lalui bersama.

Saya datang bersujud dihadapanMU...

Sucikan hati saya ya Allah, sehingga dapat melaksanakan kehendak dan rencanaMU dalam hidup saya.

Ya Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya, janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya...
janganlah biarkan saya, melabuhkan hati saya dihatinya..
kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya dan jauhkan dia dari relung hati saya...

Gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam didada ini dengan kasih dari dan padaMU yang tulus, murni...
dan tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai sahabat.

Tetapi jika Engkau ciptakan dia untuk saya...
ya Allah tolong satukan hati kami...
bantulah saya untuk mencintai, mengerti dan menerima dia seutuhnya...
berikan saya kesabaran, ketekunan dan kesungguhan untuk memenangkan hatinya...

Ridhoi dia, agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya
sebagaimana telah Engkau ciptakan...

Yakinkanlah dia bahwa saya sungguh - sungguh mencintai dan rela membagi suka dan duka saya dengan dia...

Ya Allah Maha Pengasih, dengarkanlah doa saya ini...
lepaskanlah saya dari keraguan ini menurut kasih dan kehendakMU...

Allah yang Maha kekal, saya mengerti bahwa Engkau senantiasa memberikan yang terbaik untuk saya...
luka dan keraguan yang saya alami, pasti ada hikmahnya.

Pergumulan ini mengajarkan saya untuk hidup makin dekat kepadaMU untuk lebih peka terhadap suaraMU yang membimbing saya menuju terangMU...

Ajarkan saya untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau tentukan....

Jadikanlah kehendakMU dan bukan kehendak saya yang menjadi dalam setiap bagian hidup saya...

Ya Allah, semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan permohonanku.

Amien.




Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi
Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya
Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....
Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini
Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini
----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------
Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh
Amin... Ya Rabbal 'Alamin




Robb,...
Aku datang pada Mu dengan penuh kepasrahan
Ketika dihadapkan kepada pilihan terberat

Robb,...
Beri ketetapan hati untukku
Hati yang terbaik yang sama-sama kita lihat
Hati yang bukan saja menyejukkan dalam pandanganku
Tapi hati yang telah kau lihat sampai menembus relung kalbunya...

Alloh yang Maha Kuasa,
Maha melihat masa depan,
Maha mengetahui yang akan terjadi
Engkau jua yang mengetahui keinginan terdalam hatiku

Ya Alloh,...
Jika mendambanya adalah kesalahan
dan merindunya adalah kekeliruan
Tolong jangan biarkan hati ini terbuai dalam keindahan fatamorgana semu...

Jika kesempurnaannya bukan untukku...
Tolong bawa jauh dari relung hati...
Hapuskan khayalan keindahan tentangnya
dan jangan biarkan aku terlena dalam keindahannya...
Gantikan aku dengan kesempurnaan yang sebenarnya untuk dia

Tapi Tuhan,...
Jika kesempurnaanku adalah bersamanya
Beri aku kekuatan menentukan pilihan
Beri aku kesabaran dalam menjalani proses menggapainya
Jika dia memang untukku...
Jangan biarkan aku menyerah & terpuruk dalam belenggu masa lalu............

Smoga kau ridhoi kami untuk bersatu
Mengarungi sisa umur...
Menapaki jalan kearah Mu...
Dan melukis keindahan untuk dunia dan akhirat kami...

Tolong beri kesabaran yang penuh...
dalam melalui detik-detik waktu yang berjalan...

Amien......

Doa ini untuk seseorang yang telah mengingatkan tentang kekuasaan-Nya, menjadikan aku kembali merindukan cinta-Nya. Terimakasih atas semua yg pernah kita lalui.....
Smoga Allah slalu membimbing & membahagiakan mu... Amien

Kebahagiaan untuk Orang yang Beriman dan Beramal Sholeh


Saudaraku … Orang yang beriman dan beramal sholeh, merekalah yang sebenarnya merasakan manisnya kehidupan dan kebahagiaan karena hatinya yang selalu tenang, berbeda dengan orang-orang yang lalai dari Allah yang selalu merasa gelisah. Walaupun mungkin engkau melihat kehidupan mereka begitu sederhana, bahkan sangat kekurangan harta. Namun jika engkau melihat jauh, engkau akan mengetahui bahwa merekalah orang-orang yang paling berbahagia. Perhatikan seksama firman-firman Allah Ta’ala berikut.
Allah Ta’ala berfirman,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (QS. An Nahl: 97). Ini adalah balasan bagi orang mukmin di dunia, yaitu akan mendapatkan kehidupan yang baik.
وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An Nahl: 97). Sedangkan dalam ayat ini adalah balasan di akhirat, yakni alam barzakh.
Begitu pula Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَلَأَجْرُ الْآَخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui.” (QS. An Nahl: 41)
وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ
Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.” (QS. Huud: 3). Kedua ayat ini menjelaskan balasan di akhirat bagi orang yang beriman dan beramal sholeh.
Begitu pula Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10)
Inilah empat tempat dalam Al Qur’an yang menjelaskan balasan bagi orang yang beriman dan beramal sholeh. Ada dua balasan yang mereka peroleh yaitu balasan di dunia dan balasan di akhirat. Itulah dua kebahagiaan yang nantinya mereka peroleh. Ini menunjukkan bahwa mereka lah orang yang akan berbahagia di dunia dan akhirat.
Salah Satu Bukti
Seringkali kita mendengar nama Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Namanya begitu harum di tengah-tengah kaum muslimin karena pengaruh beliau dan  karyanya begitu banyak di tengah-tengah umat ini. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, nama aslinya adalah Ahmad bin Abdul Halim bin Abdus Salam bin Abdullah bin Muhammad bin Al Khodr bin Muhammad bin Al Khodr bin Ali bin Abdullah bin Taimiyyah Al Haroni Ad Dimasqi. Nama Kunyah beliau adalah Abul ‘Abbas.
Berikut adalah cerita dari murid beliau Ibnul Qayyim mengenai keadaannya yang penuh kesusahan, begitu juga keadaan yang penuh kesengsaraan di dalam penjara. Namun di balik itu, beliau termasuk orang yang paling berbahagia.
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
"Allah Ta’ala pasti tahu bahwa aku tidak pernah melihat seorang pun yang lebih bahagia hidupnya daripada beliau, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah. Padahal kondisi kehidupan beliau sangat susah, jauh dari kemewahan dan kesenangan duniawi, bahkan sangat memprihatinkan. Ditambah lagi dengan siksaan dan penderitaan yang beliau alami di jalan Allah Ta’ala, yaitu berupa siksaan dalam penjara, ancaman dan penindasan dari musuh-musuh beliau. Namun bersamaan dengan itu semua, aku dapati bahwa beliau adalah termasuk orang yang paling bahagia hidupnya, paling lapang dadanya, paling tegar hatinya dan paling tenang jiwanya. Terpancar pada wajah beliau sinar kenikmatan hidup yang beliau rasakan. Kami (murid-murid Ibnu Taimiyyah), jika kami ditimpa perasaan gundah gulana atau muncul dalam diri kami prasangka-prasangka buruk atau ketika kami merasakan kesempitan hidup, kami segera mendatangi beliau untuk meminta nasehat, maka dengan hanya memandang wajah beliau dan mendengarkan nasehat beliau, serta merta hilang semua kegundahan yang kami rasakan dan berganti dengan perasaan lapang, tegar, yakin dan tenang”.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pun sering mengatakan berulang kali pada Ibnul Qoyyim, “Apa yang dilakukan oleh musuh-musuhku terhadapku? Sesungguhnya keindahan surga dan tamannya ada di hatiku.”
Begitu pula Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah mengatakan tatkala beliau berada di dalam penjara, padahal di dalamnya penuh dengan kesulitan, namun beliau masih mengatakan, “Seandainya benteng ini dipenuhi dengan emas, tidak ada yang bisa menandingi kenikmatanku berada di sini.”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah juga pernah mengatakan, "Sebenarnya orang yang dikatakan dipenjara adalah orang yang hatinya tertutup dari mengenal Allah 'azza wa jalla. Sedangkan orang yang ditawan adalah orang yang masih terus menuruti (menawan) hawa nafsunya (pada kesesatan). "
Bahkan dalam penjara pun, Syaikhul Islam masih sering memperbanyak do’a agar dapat banyak bersyukur pada Allah, yaitu do’a: Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik (Ya Allah, aku meminta pertolongan agar dapat berdzikir, bersyukur dan beribadah dengan baik pada-Mu). Masih sempat di saat sujud, beliau mengucapkan do’a ini. Padahal beliau sedang dalam belenggu, namun itulah kebahagiaan yang beliau rasakan.
Tatkala beliau masuk dalam sel penjara, hingga berada di balik dinding, beliau mengatakan,
فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ
Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.” (QS. Al Hadid: 13)
Itulah kenikmatan yang dirasakan oleh orang yang memiliki keimanan yang kokoh. Kenikmatan seperti ini tidaklah pernah dirasakan oleh para raja dan juga pangeran.
Para salaf mengatakan,
لَوْ يَعْلَمُ المُلُوْكُ وَأَبْنَاءُ المُلُوْكِ مَا نَحْنُ فِيْهِ لَجَلِدُوْنَا عَلَيْهِ بِالسُّيُوْفِ
Seandainya para raja dan pangeran itu mengetahui kenikmatan yang ada di hati kami ini, tentu mereka akan menyiksa kami dengan pedang.”
Mendapatkan Surga Dunia
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Di dunia itu terdapat surga. Barangsiapa yang tidak memasukinya, maka dia tidak akan memperoleh surga akhirat.”
Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa surga dunia adalah mencintai Allah, mengenal Allah, senantiasa mengingat-Nya, merasa tenang dan thuma’ninah ketika bermunajat pada-Nya, menjadikan kecintaan hakiki hanya untuk-Nya, memiliki rasa takut dan dibarengi rasa harap kepada-Nya, senantiasa bertawakkal pada-Nya dan menyerahkan segala urusan hanya pada-Nya.
Inilah surga dunia yang dirindukan oleh para pecinta surga akhirat.
Itulah saudaraku surga yang seharusnya engkau raih, dengan meraih kecintaan Allah, senantiasa berharap pada-Nya, serta dibarengi dengan rasa takut, juga selalu menyandarkan segala urusan hanya kepada-Nya.

LETAK KEBAHAGIAAN

Yang jelasnya kebahagiaan tidak terlepas dari kesempurnaan, sejauh mana manusia memperoleh kesempurnaan, sejauh itulah dia sampai kepada kebahagiaan. Perlu diketahui bahawa wujud manusia terbentuk dari ruh dan badan, dimana ruhnya adalah hakikat –substance- kepada wujudnya.
Kebahagiaan ruh dan badan bergantung kepada perolehan keduanya terhadap kesempurnaan wujud mereka. Kebahagiaan ruh berada pada kedekatan dan sampainya kepada Tuhan, dalam keadaan inilah dia akan sampai pada kesempurnaannya yang terakhir. Dalam riwayat-riwayat Islam kesehatan, keselamatan badan dan persoalan-persoalan yang berkaitan material dikategorikan juga sebagai kebahagiaan manusia.
Namun dalam kaitannya dalam hal ini, sebahagian menganggap bahawa kebahagiaan itu terpisah dari kesempurnaan, atau terdapat kelompok yang memiliki pandangan lain dalam masalah pengenalan manusia, dimana keseluruhan perbahasan tersebut telah dianalisa dan dikritik pada tempatnya. Contohnya ada yang menganggap bahawa wujud manusia itu hanya wujud yang material sahaja yang mana kebahagiaannya hanya terbatas pada perkara-perkara tersebut.
Kelompok yang lainnya seperti sebahagian daripada Philosophy menganggap bahawa akal merupakan hakikat manusia, sementara sebagian yang lain seperti para Urafa meletakkan cinta sebagai tolok ukur kemanusiaan, dan ….. Dan keseluruhannya, karena tidak melihat hakikat, telah menyebabkan mereka berjalan di atas khayalannya masing-masing.
Detailed Answer
Jawapan detil dan lengkap terhadap pertanyaan ini berada dalam ruang-lingkup penjelasan yang benar dan jelas terhadap pemahaman kebahagiaan dan pengenalan yang benar terhadap -hakikat- manusia dan tujuan-tujuannya.
Sebahagian seperti Kant, berpendapat bahawa "kesempurnaan" berpisah dari "kebahagiaan", dan dia mengatakan bahawa "Di seluruh dunia hanya terdapat satu kesempurnaan sahaja dan ia adalah "keinginan yang baik", dan "keinginan yang baik" ini bermakna ketaatan kepada perintah-perintah suara hati; baik kesudahannya yang mengembirakan ataupun tidak. Sedangkan "kebahagiaan" adalah kenikmatan yang tidak diiringi dengan sedikitpun rasa sakit dan penderitaan. Ahklak -moral-, hanya berkaitan dengan "kesempurnaan", dan bukan dengan "kebahagiaan".
Adapun para ulama' dan philosophy Islam mengatakan: "Sejauh mana manusia mencapai kesempurnaan dan menghampiri kepada tujuannya maka bererti (sejauh itulah) dia telah sampai pada kebahagiaan". Pendapat ini sama dengan pendapat Kant, yang mana mereka menganggap kesempurnaan tidak terpisah daripada kebahagiaan, dan mereka juga menerima bahawa jika yang dimaksudkan dengan kebahagiaan tersebut adalah kebahagiaan inderawi (kesenangan material dunia) maka kebahagiaan yang semacam ini ini akan terpisah dari kesempurnaan.
Dari sisi lain, bentuk pandangan dan perspektif yang dimiliki oleh berbagai-bagai kepercayaan terhadap manusia telah menyebabkan terjadinya perbezaan dalam menyimpulkan kebahagiaan itu sendiri.
Pandangan dan pegangan yang mendakwa manusia adalah wujud yang bersifat material (kebendaan/duniawi), meletakkan kebahagiaan manusia hanya terletak dalam ruang-lingkup terpenuhnya keperluan-keperluan materialnya sahaja, dan sebahagian yang lain menganggap kesempurnaan manusia terletak pada sebanyak mungkin kenikmatan-kenikmatan material yang boleh dimilikinya (baik berupa kepemilikan berbentuk pribadi mahupun bersama), dan sedangkan mereka yang menempatkan akal sebagai ukuran kemanusiaan bersepakat bahawa kebahagiaan manusia terletak pada kemajuan dan perkembangan akal yang dihasilkan melalui knowledge -ilmu- dan pengenalan hakikat-hakikat Ilahi.
Mereka ini seperti para Urafa' yang memberikan penumpuan terhadap masalah-masalah internal -dalaman- dan penderitaan, dan menganggap manusia itu adalah satu kewujudan yang terbelengu di dalam sangkar dan terasing dari watan aslinya, sehingga mereka meletakkan kebahagiaannya terletak pada perolehan cinta. Selain itu, terdapat kelompok lain seperti "نیچه " yang meletakkan kekekuatan adalah asas pekerjaan dan manusia yang bahagia adalah manusia yang paling berkemampuan.
Adapun perspektif Islam (dengan menerima keberadaan akal dan cinta) mendefinisikan manusia sebagai berikut: "Manusia adalah satu kewujudan yang memiliki potensi yang berbeza-beza, mereka tergabung dari dua unsur; unsur jiwa dan tubuh badan (ruh dan badan), dan bukan satu kewujudan yang terbatas kepada wujud yang bersifat material atau duniawi sahaja. Kehidupan hakikinya berada di alam lain, dan mereka diciptakan untuk keabadian, dan -setiap- fikiran, perbuatan, perilaku mahupun moralnya akan membentuk badan ukhrawinya dan …
Dengan pandangan yang seperti ini, kebahagiaan manusia akan terwujud dengan pertumbuhan yang seiring potensi-potensi yang dimilikinya dan jawapan yang sesuai terhadap keperluan-keperluan ruhani dan jasmaninya. Allamah Thabathabai Ra dalam masalah ini berkat : "Kebahagiaan segala sesuatu adalah sampai sesuatu tersebut kepada kebaikan wujudnya, dan kebahagiaan manusia yang terbentuk dari dua unsur; unsur roh dan unsur badan, adalah sampai kepada kebaikan jasmani dan ruhaninya dan menikmati keduanya."
Ruh yang berasal dari Tuhan, [و نفخت فیه من روحى] , iaitu: "… Aku telah meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Ku …" (Qs. Al-Hijr [15]: 29).
kebahagiaannya terletak dalam ruang-lingkup semakin hampirnya -seseorang- kepada Tuhan, iaitu kembali ke tempat dari mana dia berasal. Dengan ungkapan lain, ruh adalah hakikat manusia yang berasal dari Tuhan (innalillah), dengan melintasi tahapan-tahapan di tempat tinggal sementaranya di alam duniawi, dan kebahagiaannya akan diperolehi ketika ia keluar dari alam tabiat dengan mengendarai cinta dan kematian ikhtiari, lalu ia akan sampai pada tempat dari mana dia berasal (wa inna ilaihi raji'un). Manusia semacam ini meskipun tubuhnya berada di dunia, akan tetapi ruhnya terikat dengan dunia lain.
Tentunya hal ini bukanlah bermaksud tidak mempedulikan tentang masalah-masalah dunia, karena mempunyai kesihatan yang baik
dan menikmati kenikmatan-kenikmatan dunia dan sebagainya adalah termasuk dari kebahagiaan manusia juga. Selain itu, setiap manusia disarankan supaya menjaga kesihatan diri supaya dengan itu tubuh badan akan menjadi sihat dan kuat. Hal ini dikarenakan tubuh badan yang sehat adalah syarat asasi untuk mendapatkan ruh yang sehat.
Akan tetapi, maksudnya adalah ruh yang merupakan hakikat manusia akan membentuk keperibadian manusia, dan tujuan dari penciptaan kewujudan semacam ini adalah untuk mendekatkannya –taqarrub- kepada Allah Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman, "Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhan-mu dengan hati yang puas lagi diridai. Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku." (Qs. Al-Fajr [89]: 27-30). Dan ayat: "Hai manusia, sesungguhnya kamu menuju kepada Tuhan-mu dengan kerja dan usaha yang sungguh-sungguh, maka kamu pasti akan menjumpai-Nya." (Qs. Insyiqaq [84]: 6). Dan firman-Nya: "… di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa" (Qs. Al-Qamar [54]: 55).

LETAK KEBAHAGIAAN

Yang jelasnya kebahagiaan tidak terlepas dari kesempurnaan, sejauh mana manusia memperoleh kesempurnaan, sejauh itulah dia sampai kepada kebahagiaan. Perlu diketahui bahawa wujud manusia terbentuk dari ruh dan badan, dimana ruhnya adalah hakikat –substance- kepada wujudnya.
Kebahagiaan ruh dan badan bergantung kepada perolehan keduanya terhadap kesempurnaan wujud mereka. Kebahagiaan ruh berada pada kedekatan dan sampainya kepada Tuhan, dalam keadaan inilah dia akan sampai pada kesempurnaannya yang terakhir. Dalam riwayat-riwayat Islam kesehatan, keselamatan badan dan persoalan-persoalan yang berkaitan material dikategorikan juga sebagai kebahagiaan manusia.
Namun dalam kaitannya dalam hal ini, sebahagian menganggap bahawa kebahagiaan itu terpisah dari kesempurnaan, atau terdapat kelompok yang memiliki pandangan lain dalam masalah pengenalan manusia, dimana keseluruhan perbahasan tersebut telah dianalisa dan dikritik pada tempatnya. Contohnya ada yang menganggap bahawa wujud manusia itu hanya wujud yang material sahaja yang mana kebahagiaannya hanya terbatas pada perkara-perkara tersebut.
Kelompok yang lainnya seperti sebahagian daripada Philosophy menganggap bahawa akal merupakan hakikat manusia, sementara sebagian yang lain seperti para Urafa meletakkan cinta sebagai tolok ukur kemanusiaan, dan ….. Dan keseluruhannya, karena tidak melihat hakikat, telah menyebabkan mereka berjalan di atas khayalannya masing-masing.
Detailed Answer
Jawapan detil dan lengkap terhadap pertanyaan ini berada dalam ruang-lingkup penjelasan yang benar dan jelas terhadap pemahaman kebahagiaan dan pengenalan yang benar terhadap -hakikat- manusia dan tujuan-tujuannya.
Sebahagian seperti Kant, berpendapat bahawa "kesempurnaan" berpisah dari "kebahagiaan", dan dia mengatakan bahawa "Di seluruh dunia hanya terdapat satu kesempurnaan sahaja dan ia adalah "keinginan yang baik", dan "keinginan yang baik" ini bermakna ketaatan kepada perintah-perintah suara hati; baik kesudahannya yang mengembirakan ataupun tidak. Sedangkan "kebahagiaan" adalah kenikmatan yang tidak diiringi dengan sedikitpun rasa sakit dan penderitaan. Ahklak -moral-, hanya berkaitan dengan "kesempurnaan", dan bukan dengan "kebahagiaan".[1]
Adapun para ulama' dan philosophy Islam mengatakan: "Sejauh mana manusia mencapai kesempurnaan dan menghampiri kepada tujuannya maka bererti (sejauh itulah) dia telah sampai pada kebahagiaan".[2] Pendapat ini sama dengan pendapat Kant, yang mana mereka menganggap kesempurnaan tidak terpisah daripada kebahagiaan, dan mereka juga menerima bahawa jika yang dimaksudkan dengan kebahagiaan tersebut adalah kebahagiaan inderawi (kesenangan material dunia) maka kebahagiaan yang semacam ini ini akan terpisah dari kesempurnaan.[3]
Dari sisi lain, bentuk pandangan dan perspektif yang dimiliki oleh berbagai-bagai kepercayaan terhadap manusia telah menyebabkan terjadinya perbezaan dalam menyimpulkan kebahagiaan itu sendiri.
Pandangan dan pegangan yang mendakwa manusia adalah wujud yang bersifat material (kebendaan/duniawi), meletakkan kebahagiaan manusia hanya terletak dalam ruang-lingkup terpenuhnya keperluan-keperluan materialnya sahaja, dan sebahagian yang lain menganggap kesempurnaan manusia terletak pada sebanyak mungkin kenikmatan-kenikmatan material yang boleh dimilikinya (baik berupa kepemilikan berbentuk pribadi mahupun bersama), dan sedangkan mereka yang menempatkan akal sebagai ukuran kemanusiaan bersepakat bahawa kebahagiaan manusia terletak pada kemajuan dan perkembangan akal yang dihasilkan melalui knowledge -ilmu- dan pengenalan hakikat-hakikat Ilahi.
Mereka ini seperti para Urafa' yang memberikan penumpuan terhadap masalah-masalah internal -dalaman- dan penderitaan, dan menganggap manusia itu adalah satu kewujudan yang terbelengu di dalam sangkar dan terasing dari watan aslinya, sehingga mereka meletakkan kebahagiaannya terletak pada perolehan cinta. Selain itu, terdapat kelompok lain seperti "نیچه " yang meletakkan kekekuatan adalah asas pekerjaan dan manusia yang bahagia adalah manusia yang paling berkemampuan.
Adapun perspektif Islam (dengan menerima keberadaan akal dan cinta) mendefinisikan manusia sebagai berikut: "Manusia adalah satu kewujudan yang memiliki potensi yang berbeza-beza, mereka tergabung dari dua unsur; unsur jiwa dan tubuh badan (ruh dan badan), dan bukan satu kewujudan yang terbatas kepada wujud yang bersifat material atau duniawi sahaja[4]. Kehidupan hakikinya berada di alam lain, dan mereka diciptakan untuk keabadian, dan -setiap- fikiran, perbuatan, perilaku mahupun moralnya akan membentuk badan ukhrawinya dan …
Dengan pandangan yang seperti ini, kebahagiaan manusia akan terwujud dengan pertumbuhan yang seiring potensi-potensi yang dimilikinya dan jawapan yang sesuai terhadap keperluan-keperluan ruhani dan jasmaninya. Allamah Thabathabai Ra dalam masalah ini berkata[5] : "Kebahagiaan segala sesuatu adalah sampai sesuatu tersebut kepada kebaikan wujudnya, dan kebahagiaan manusia yang terbentuk dari dua unsur; unsur roh dan unsur badan, adalah sampai kepada kebaikan jasmani dan ruhaninya dan menikmati keduanya."
Ruh yang berasal dari Tuhan, [و نفخت فیه من روحى] , iaitu: "… Aku telah meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Ku …" (Qs. Al-Hijr [15]: 29).
kebahagiaannya terletak dalam ruang-lingkup semakin hampirnya -seseorang- kepada Tuhan, iaitu kembali ke tempat dari mana dia berasal. Dengan ungkapan lain, ruh adalah hakikat manusia yang berasal dari Tuhan (innalillah), dengan melintasi tahapan-tahapan di tempat tinggal sementaranya di alam duniawi, dan kebahagiaannya akan diperolehi ketika ia keluar dari alam tabiat dengan mengendarai cinta dan kematian ikhtiari[6], lalu ia akan sampai pada tempat dari mana dia berasal (wa inna ilaihi raji'un). Manusia semacam ini meskipun tubuhnya berada di dunia, akan tetapi ruhnya terikat dengan dunia lain.[7]
Tentunya hal ini bukanlah bermaksud tidak mempedulikan tentang masalah-masalah dunia, karena mempunyai kesihatan yang baik
dan menikmati kenikmatan-kenikmatan dunia dan sebagainya adalah termasuk dari kebahagiaan manusia juga. Selain itu, setiap manusia disarankan supaya menjaga kesihatan diri supaya dengan itu tubuh badan akan menjadi sihat dan kuat. Hal ini dikarenakan tubuh badan yang sehat adalah syarat asasi untuk mendapatkan ruh yang sehat.[8]
Akan tetapi, maksudnya adalah ruh yang merupakan hakikat manusia akan membentuk keperibadian manusia, dan tujuan dari penciptaan kewujudan semacam ini adalah untuk mendekatkannya –taqarrub- kepada Allah Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman, "Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhan-mu dengan hati yang puas lagi diridai. Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku." (Qs. Al-Fajr [89]: 27-30). Dan ayat: "Hai manusia, sesungguhnya kamu menuju kepada Tuhan-mu dengan kerja dan usaha yang sungguh-sungguh, maka kamu pasti akan menjumpai-Nya." (Qs. Insyiqaq [84]: 6). Dan firman-Nya: "… di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa" (Qs. Al-Qamar [54]: 55).

LETAK KEBAHAGIAAN

Yang jelasnya kebahagiaan tidak terlepas dari kesempurnaan, sejauh mana manusia memperoleh kesempurnaan, sejauh itulah dia sampai kepada kebahagiaan. Perlu diketahui bahawa wujud manusia terbentuk dari ruh dan badan, dimana ruhnya adalah hakikat –substance- kepada wujudnya.
Kebahagiaan ruh dan badan bergantung kepada perolehan keduanya terhadap kesempurnaan wujud mereka. Kebahagiaan ruh berada pada kedekatan dan sampainya kepada Tuhan, dalam keadaan inilah dia akan sampai pada kesempurnaannya yang terakhir. Dalam riwayat-riwayat Islam kesehatan, keselamatan badan dan persoalan-persoalan yang berkaitan material dikategorikan juga sebagai kebahagiaan manusia.
Namun dalam kaitannya dalam hal ini, sebahagian menganggap bahawa kebahagiaan itu terpisah dari kesempurnaan, atau terdapat kelompok yang memiliki pandangan lain dalam masalah pengenalan manusia, dimana keseluruhan perbahasan tersebut telah dianalisa dan dikritik pada tempatnya. Contohnya ada yang menganggap bahawa wujud manusia itu hanya wujud yang material sahaja yang mana kebahagiaannya hanya terbatas pada perkara-perkara tersebut.
Kelompok yang lainnya seperti sebahagian daripada Philosophy menganggap bahawa akal merupakan hakikat manusia, sementara sebagian yang lain seperti para Urafa meletakkan cinta sebagai tolok ukur kemanusiaan, dan ….. Dan keseluruhannya, karena tidak melihat hakikat, telah menyebabkan mereka berjalan di atas khayalannya masing-masing.
Detailed Answer
Jawapan detil dan lengkap terhadap pertanyaan ini berada dalam ruang-lingkup penjelasan yang benar dan jelas terhadap pemahaman kebahagiaan dan pengenalan yang benar terhadap -hakikat- manusia dan tujuan-tujuannya.
Sebahagian seperti Kant, berpendapat bahawa "kesempurnaan" berpisah dari "kebahagiaan", dan dia mengatakan bahawa "Di seluruh dunia hanya terdapat satu kesempurnaan sahaja dan ia adalah "keinginan yang baik", dan "keinginan yang baik" ini bermakna ketaatan kepada perintah-perintah suara hati; baik kesudahannya yang mengembirakan ataupun tidak. Sedangkan "kebahagiaan" adalah kenikmatan yang tidak diiringi dengan sedikitpun rasa sakit dan penderitaan. Ahklak -moral-, hanya berkaitan dengan "kesempurnaan", dan bukan dengan "kebahagiaan".[1]
Adapun para ulama' dan philosophy Islam mengatakan: "Sejauh mana manusia mencapai kesempurnaan dan menghampiri kepada tujuannya maka bererti (sejauh itulah) dia telah sampai pada kebahagiaan".[2] Pendapat ini sama dengan pendapat Kant, yang mana mereka menganggap kesempurnaan tidak terpisah daripada kebahagiaan, dan mereka juga menerima bahawa jika yang dimaksudkan dengan kebahagiaan tersebut adalah kebahagiaan inderawi (kesenangan material dunia) maka kebahagiaan yang semacam ini ini akan terpisah dari kesempurnaan.[3]
Dari sisi lain, bentuk pandangan dan perspektif yang dimiliki oleh berbagai-bagai kepercayaan terhadap manusia telah menyebabkan terjadinya perbezaan dalam menyimpulkan kebahagiaan itu sendiri.
Pandangan dan pegangan yang mendakwa manusia adalah wujud yang bersifat material (kebendaan/duniawi), meletakkan kebahagiaan manusia hanya terletak dalam ruang-lingkup terpenuhnya keperluan-keperluan materialnya sahaja, dan sebahagian yang lain menganggap kesempurnaan manusia terletak pada sebanyak mungkin kenikmatan-kenikmatan material yang boleh dimilikinya (baik berupa kepemilikan berbentuk pribadi mahupun bersama), dan sedangkan mereka yang menempatkan akal sebagai ukuran kemanusiaan bersepakat bahawa kebahagiaan manusia terletak pada kemajuan dan perkembangan akal yang dihasilkan melalui knowledge -ilmu- dan pengenalan hakikat-hakikat Ilahi.
Mereka ini seperti para Urafa' yang memberikan penumpuan terhadap masalah-masalah internal -dalaman- dan penderitaan, dan menganggap manusia itu adalah satu kewujudan yang terbelengu di dalam sangkar dan terasing dari watan aslinya, sehingga mereka meletakkan kebahagiaannya terletak pada perolehan cinta. Selain itu, terdapat kelompok lain seperti "نیچه " yang meletakkan kekekuatan adalah asas pekerjaan dan manusia yang bahagia adalah manusia yang paling berkemampuan.
Adapun perspektif Islam (dengan menerima keberadaan akal dan cinta) mendefinisikan manusia sebagai berikut: "Manusia adalah satu kewujudan yang memiliki potensi yang berbeza-beza, mereka tergabung dari dua unsur; unsur jiwa dan tubuh badan (ruh dan badan), dan bukan satu kewujudan yang terbatas kepada wujud yang bersifat material atau duniawi sahaja[4]. Kehidupan hakikinya berada di alam lain, dan mereka diciptakan untuk keabadian, dan -setiap- fikiran, perbuatan, perilaku mahupun moralnya akan membentuk badan ukhrawinya dan …
Dengan pandangan yang seperti ini, kebahagiaan manusia akan terwujud dengan pertumbuhan yang seiring potensi-potensi yang dimilikinya dan jawapan yang sesuai terhadap keperluan-keperluan ruhani dan jasmaninya. Allamah Thabathabai Ra dalam masalah ini berkata[5] : "Kebahagiaan segala sesuatu adalah sampai sesuatu tersebut kepada kebaikan wujudnya, dan kebahagiaan manusia yang terbentuk dari dua unsur; unsur roh dan unsur badan, adalah sampai kepada kebaikan jasmani dan ruhaninya dan menikmati keduanya."
Ruh yang berasal dari Tuhan, [و نفخت فیه من روحى] , iaitu: "… Aku telah meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Ku …" (Qs. Al-Hijr [15]: 29).
kebahagiaannya terletak dalam ruang-lingkup semakin hampirnya -seseorang- kepada Tuhan, iaitu kembali ke tempat dari mana dia berasal. Dengan ungkapan lain, ruh adalah hakikat manusia yang berasal dari Tuhan (innalillah), dengan melintasi tahapan-tahapan di tempat tinggal sementaranya di alam duniawi, dan kebahagiaannya akan diperolehi ketika ia keluar dari alam tabiat dengan mengendarai cinta dan kematian ikhtiari[6], lalu ia akan sampai pada tempat dari mana dia berasal (wa inna ilaihi raji'un). Manusia semacam ini meskipun tubuhnya berada di dunia, akan tetapi ruhnya terikat dengan dunia lain.[7]
Tentunya hal ini bukanlah bermaksud tidak mempedulikan tentang masalah-masalah dunia, karena mempunyai kesihatan yang baik
dan menikmati kenikmatan-kenikmatan dunia dan sebagainya adalah termasuk dari kebahagiaan manusia juga. Selain itu, setiap manusia disarankan supaya menjaga kesihatan diri supaya dengan itu tubuh badan akan menjadi sihat dan kuat. Hal ini dikarenakan tubuh badan yang sehat adalah syarat asasi untuk mendapatkan ruh yang sehat.[8]
Akan tetapi, maksudnya adalah ruh yang merupakan hakikat manusia akan membentuk keperibadian manusia, dan tujuan dari penciptaan kewujudan semacam ini adalah untuk mendekatkannya –taqarrub- kepada Allah Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman, "Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhan-mu dengan hati yang puas lagi diridai. Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku." (Qs. Al-Fajr [89]: 27-30). Dan ayat: "Hai manusia, sesungguhnya kamu menuju kepada Tuhan-mu dengan kerja dan usaha yang sungguh-sungguh, maka kamu pasti akan menjumpai-Nya." (Qs. Insyiqaq [84]: 6). Dan firman-Nya: "… di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa" (Qs. Al-Qamar [54]: 55).

KETULUSAN DARI HATI

Jika ada yang tidak perduli dengan kebahagian dirinya, seberapa besarnya kerelaan dirinya untuk melakukan sebuah pengorbanan demi kebahagiaan orang lain tanpa sedikitpun menginginkan sesuatu terkecuali senyum sebagai tanda bahagia orang yang dituju maka, orang tersebutlah yang patut disebut sebagai pemilik ketulusan. Memberi tanpa pamrih, menyayangi tanpa syarat, begitupun saat mencintai karena ia mencinta untuk memberi. Melakukan segalanya tanpa ada keinginan mendapatkan sesuatu imbalan. Semua dilakukan karena memang yang bersangkutan ingin berperbuat sebagaimana yang ia lakukan. Semuanya berasal dari lubuk hatinya yang paling dalam. Semuanya begitu saja dilakukan tanpa berfikir apakah membawa keuntungan atau tidak bagi dirinya saat itu juga atau dikemudian hari. Yang jelas, memang itulah yang ingin dilakukan/diberikannya begitu saja.
Jika ketulusan adalah seperti yang dipahami di atas, maka adakah ketulusan dalam cinta anak manusia?
Ada, namun sejauh yang saya fikirkan dari hasil melihat, hanya ada setitik ketulusan dalam luasnya lautan cinta. Hanya ada satu diantara 1000 cinta anak manusia yang benar-benar tulus. Tulus dalam arti tanpa ada sebuah pengharapan akan sebuah atau lebih “keuntungan”. Tanpa ada alasan dan atau konpensasi yang diharapkan dari hasil menyukai atau mencintai seseorang. Yang jelas, Ia mencinta karena mamang ingin mencintai tanpa mempertimbangkan atau berhitung sedari awal. Karena memang cintanya adalah hanya untuk memberi. Memberi dan terus memberi. Hanya itu yang ingin dilakukannya.
Lalu, tanpa sebuah pertimbangan apakah sama halnya cinta yang dimilikinya itu buta? Hmmm entahlah.
Di paragraf ini saya ingin menuliskan hal sebagai berikut, umumnya, seseorang atau bahkan banyak orang bisa suka dan atau lalu (mengaku) mencintai dengan memulai dari sesuatu yang menarik pada objek yang dicinta. Berdasarkan ketertarikannya itulah ia menyebut dirinya mencintai seseotang. Lalu, hal-hal apa sajakah yang yang menarik dari objek yang diakui dicintainya?. Ya tentu berbeda-beda, sesuai dengan karakter, orientasi, kebutuhan dan atau hal yang menurutnya perlu untuk dimiliki dan atau segala rupa yang mendukung untuk dirinya bisa menjadi yang lebih dari hari ini. Diantaranya, kepintaran:kecerdasan, kebaikaan, kepribadian yang mempesona:sederhana dan bersahaja, atau sangat bijaksana. Bisa juga karana rasa nyaman jika ia berada didekat yang disuka, ada juga yang suka karena materi yg dimiliki atau bisa juga karana sangat terobsesi dengan ketampanan, kecantikan atau kemolekan objek yang dituju. Sungguh beragam ya, rupa-rupa hal yang menjadi dasar seseorang mencintai orang lain.
Dan jika menyukai orang lain berdasarkan salah satu dari berbagai macam hal tersebut maka saya menyebutnya cinta tersebut tidaklah tulus. Karena yang bersangkutan telah mempunyai keinginan terhadap hal-hal tersebut yang diharapkannya untuk bisa menjadi bagian diri yang bisa dan tengah dihadirkan seseorang dihadapan. Sekali lagi, tulus itu memberi tanpa berharap memiliki. Memberi untuk membahagiakan, bukan mendapatkan kesenenagannya sebagai tujuan dari memberinya.
Memang ada cintayang benar-benar tulus? Ada, ketulusan paling sering kita dapatkan dari laku cinta atau sayang ibu: orang tua kepada anak-anaknya. Sering kita lihat betapa beliau-beliau berjibaku demi senyum atau kebahagiaan anaknya. Rela menjadi pengepul barang bekas, penambang batu, rela menjadi kuli gendong ala simbok Pasar Beringharjo Yogyakarta. Rela menjadi apapun meski hal itu dilihat sebelah mata oleh orang lain. Pun rela makan nasi berlauk bawang merah demi pendidikan anaknya seperti yang pernah ditayangkan disalah satu episode Kick Andy. Semua dilakukan demi kebahagiaan orang lain:anaknya. Yang ada adalah memberi, memberi dan memberi.
Ketulusan yang lain bisa kita lihat tatkala seseorang memberikan pertolongan atau sesuatu kepada orang lain yang tidak dikenali (tidak kenal) sebelumnya. Tidak ada hubungan emosional antara keduannya. Semua perbuatan baik yang dilakukan kepada orang lain hanya semata-mata ingin memberi seketika itu juga. Tanpa ada niatan tersembunyi ingin diberikan hal yang sama dari orang yang ditolongnya. Jika demikian ketulusan itu dekat dengan ketidak-kenalan kita terhadap orang lain yang hendak ditolong.
Seharusnya ketulusan itu lebih bisa dilakukan, karena tulus itu ringan tanpa beban. Betapa indahnya cinta jika yang ada hanyalah niat untuk memberi dan membahagiakan, karena ia mencintai tanpa syarat dan tanpa beban. Saya mengucap salut kepada yang memilikinya, senyum dariku dan peluk hangat untuk Tuhan pemberi ketulusan dan kelapangan hati.

KETULUSAN AWAL SEGALANYA

Ketulusan adalah sebuah kesediaan seseorang untuk berbuat dengan hanya berharap kerelaan dan kecintaan pihak yang telah berjasa baik kepadanya. Seseorang yang bersedia untuk malakukan tugas dengan penuh tanggungjawab, amanah, mau berkorban, sepenuh waktu dan sepenuh jiwa adalah sebuah ketulusan.
Ketulusan dalam bahasa agama adalah keikhlasan. Sebuah persembahan amal hati yang tersembunyi dan amal perbuatan yang nampak dalam rangka mengharapkan keridloan dan kecintaan Sang Pencipta merupakan keihklasan yang semestinya. Ihklas inilah yang merupakan nama sebuah ketulusan karena Allah. Ketulusan yang tidak semata-mata karena Allah SWT bukanlah disebut ikhlas.
Ketulusan karena Allah semata atau keikhlasan yang menjadi awal dari segalanya. Carut marutnya fenomena korupsi, penyalahgunaan wewenang, penghianatan pegawai, pendzoliman kebijakan, dan perilaku menyimpang lainnya adalah akibat dari ketulusan yang salah. Dalam dunia pendidikan timbulnya kekerasan pendidikan berupa melabeli siswa bodoh, mengajar membosankan, sering memarahi siswa, dan perilaku lain yang tidak membuat siswa nyaman untuk belajar adalah akibat ketulusan yang salah. Ketulusan yang salah tidak bisa disebut ikhlas. Ini juga awal sebuah petaka timbulnya berbagai kekerasan dalam pendidikan.
Ada dua hal yang perlu diluruskan dalam hal ketulusan yang menjadi awal dari segalanya, yaitu : Pertama, mengembalikan pemahaman tentang segala aktivitas kehidupan. Baik aktivitas hati, lisan, tulisan, dan semua aktivitas lainnya harus bermakna ibadah. Sesuai dengan definisi Syeikhul Islam Ibnu taimiyyah : “Ibadah adalah suatu ungkapan yang mencakup seluruh perbuatan hati, dan anggota badan yang diridloi dan dicintai oeleh Allah SWT. Baik lahir maupun batin”.
Kedua, Memurnikan niat semata karena Allah sampai pada tingkatan ikhlas haqiqi, sehingga bersih dari riya (ingin dilihat) dan sum’ah ) ingin terkenal). Allah SWT. Telah berfirman :
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (Al-Bayyinah : 5)
Dan juga firman-Nya :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (Al-Dzariyat 56)
Maka jika mulai dari bekerja mencari nafkah, menyekolahkan anak, mengajari anak atau murid, dan semua aktivitas hidup lainnya dimaknai sebagai ibadah yang dilakukan secara tulus karena Allah SWT, maka kebaikan dan keberkahan akan diperoleh yang bersangkutan dan masyarakat sekitarnya. Demikian juga saat kita rutin menambah ilmu, bersikap santun, dermawan, tidak sombong, melayani dan membantu masyarakat, jika disetting sebagai ibadah yang ikhlas karena Allah maka kedamaian dan kesejahteraan yang akan tercipta.
Berbeda sekali saat makna dan orientasinya salah, bukan ibadah yang diorientasikan untuk Allah semata. Tanapa ada keihlasan dalam bertindak, maka kerusakan-kerusakan moral, perampokan, penipuan, kursi jabatan menjadi barang lelang, pejabat berkolusi untuk korupsi, rakyatnya banyak menjadi perampok, tukang pajak jadi pemalak, ahli hukum jadi markus, dan lain-lain pasti erjadi.
Saat ini marilah kita mulai dari diri sendiri, kemudian merembet kepada anggota keluarga, dan masyarakat, segala aktivitas hidup bermakna ibadah yang ikhlas. Dari hal yang kelihatannya kecil, seperti neyekolahkan anak-anak juga semestinya dalam settingan ibadah yang ikhlas karena Allah semata. Bukan karena gengsi atau mimpi, bukan karena terpikat label-label sekolah berstandar internasional atau lainnya. Tetapi karena melaksanakan perintah Allah. Beribadah dengan tolabul ilmi, atau memfasilitasi anak-anak untuk tolabul ilmi di sekolah. Orientasikan untuk Allah, maka akan sukses dunianya, dan selamat akheratnya. Raihlah SBA (sekolah berbasis akhirat), bukan sekedar SBI (sekolah bertarip internasional).
Pilih sekolah yang menyuburkan ketaatan beribadah kepada Allah SWT.  Menagislah jika keluarga kita, atau anak kita tidak sholat. Menangislah kalau anak kita tidak lancar baca Quran. Menangislah kalau anak kita tidak berakhlak mulia. Menangislah kalau anak kita tidak tahu akan Tuhannya, Dan menagislah kalau anak kita tidak mengenal Nabi dan Rasulnya.
Takutlah dan menangislah akan peringatan Allah terhadap diri dan keluarga kita :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (At-Tahrim: 6)
Itulah sebuah amal yang diawali dengan ketulusan maka segalanya akan menjadi baik, sukses, dan berkah untuk diri dan lingkungan sekitar, bahkan dalam berbangsa dan bernegara. Ketulusan awal segalanya.